Minggu, 14 Februari 2010

Format Skenario

Oke. Saatnya mengetahui format skenario. Skenario untuk film jelas beda dengan skenario FTV, sinetron, atau teater. Skenario film memiliki kekhususan format yang sebenarnya ditujukan untuk mempermudah proses produksi film tersebut, dari pra sampe pasca. Jika anda menggunakan software Final Draft, maka format penulisan secara otomatis sudah diaplikasikan. Untuk format standarnya dulu:

1. font Courier New. Saya sendiri nggak tau kenapa harus pake courier new. Mungkin disesuaikan dengan jaman baheula, dimana saat itu para penulis skenario masih menggunakan mesin tik jedag-jedug, yang fontnya courier new. Ini adalah standar internasional, dan percayalah, anda tidak ingin menggunakan font lain.
2. ukuran/size 12.
3. spasi satu (1). Bukan satu setengah, bukan dua.


Ketiga format dasar ini nanti ada hubungannya dengan durasi film. Secara internasional sudah diakui bahwa dengan font courier new, size 12 dan spasi 1, maka satu halaman skenario sama dengan satu menit film. 120 halaman skenario = 120 menit film, atau dua jam. Pernyataan ini pun sebenarnya masih tergantung juga pada seberapa detil penjelasan visual di skenario tersebut, dan berapa perbandingan antara penjelasan visual/action, dengan dialognya.

Inget, ini bukan masalah baik dan benar, buruk dan salah. Yang udah-udah, sebuah skenario film 90 halaman dengan gaya penulisan yang cukup umum digunakan, biasanya akan menghasilkan sebuah film dengan durasi tidak jauh dari 90 menit (yah, antara 80-100 menit mungkin). Ada juga pengecualian untuk seorang filmmaker Eropa (Perancis) jaman dulu yang membuat film dengan hanya menggunakan 10 halaman skenario (atau mungkin lebih tepat kita sebut sinopsis aja), tapi jadi film panjang berdurasi 100 menit. Klik sini untuk contoh skenario.

sumber : idecerita.blogspot.com
Selanjutnya..

Contoh Skenario

FADE IN:

1. INT. KAMAR JOKO - MALAM - JOKO

SUARA JAM BERDENTING SATU KALI. Kamar yang berantakan. Monitor komputer diatas meja menyala. Lampu duduk di sudut meja menerangi ruangan dengan warna kuning redup. Seekor kecoa menyusuri lantai, melewati tas ransel, gitar, celana panjang, baju, sejadah, dan menyelinap ke belakang CPU. JOKO, 23, laki-laki muda berambut panjang dengan kaos hitam dan celana pendek merah motif bunga Hawaii sedang berbaring di atas kasur, melihat ke arah telepon genggam yang sedang dipegangnya. Ibu jari gemetar diatas tombol bergambar gagang telepon berwarna hijau. Joko menelan ludah.


2. INT. KAMAR MIRA- MALAM - MIRA

SUARA PINTU TERBUKA. Cahaya dari luar menerobos masuk kedalam kamar. SUARA TOMBOL LAMPU DINYALAKAN, kamar menjadi terang. Tempat tidur dengan bed cover biru dengan motif bintang-bintang. Kosmetik-kosmetik dan foto sepasang pria dan wanita berada diatas meja rias. MIRA, 25, perempuan cantik mengenakan blouse dan rok motif bunga berimpel menghambur masuk dan menaruh snel jas di kursi rias, mengambil telepon genggam dari saku snel jas dan meletakkannya di atas laci sebelah tempat tidur. Ia membantingkan diri ke tempat tidur dan menutup kedua matanya dengan lengannya. Ia menghela nafas panjang.

INTERCUT ANTARA JOKO DAN MIRA

Joko menaruh telepon genggam diatas meja sebelah tempat tidur, berguling, dan menutup seluruh tubuh dengan selimut.

Mira menyelimuti diri dengan bed cover.

Kepala Joko menyembul dari dalam selimut. Ia melirik ke arah telepon genggam.

Mira memejamkan mata. Tiba-tiba TELEPON GENGGAM BERDERING. Mira terperanjat, bangun dan mengambil telepon genggam. Nama "Joko" berkedip-kedip. Mira bertaut alis. Ia menjawab telepon itu.

Joko menempelkan telepon genggam di telinganya. Ia berdeham.

JOKO

Halo?

MIRA

Halo.

JOKO
(tersenyum)

Hai.

MIRA
(melihat ke arah jam dinding)

Gue perlu istirahat.

Joko diam.


MIRA (CONT'D)

Ada apa?


dst dst...

Sumber : idecerita.blogspot.com
Selanjutnya..

Minggu, 07 Februari 2010

Pemutaran film di Widya Mitra bersama SMASA


Pada tgl 6 Februari 2010 kemarin .. anak-anak AMMATIRA kembali menggeliat dengan mengikuti parade film yang bertitle "MOVIE meet" acara yang di buat oleh anak-anak cinematografi SMA 1 Semarang yang didukung oleh Widya Mitra, Hob Nob, Kronik, dan HITW Management. di event kali ini kami mengirimkan 3 film garapan 2009, 2 film dokumenter dari festival film di jepara yang berjudul "Melepas Macan Kurung" dan Dedi Cah Natah", sedangkan 1 film iklan layanan masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan "Do Something".

Di acara ini juga di putar film-film dari beberapa komunitas film SMA di Semarang, seperti dari SMA Loyola, dan SMA N 1 Semarang sendiri. Di putar juga beberapa film-film dari festival luar negeri. sangat menarik melihat beberapa film dari teman-teman komunitas film di semarang, mereka sangat ekspresif dan percaya diri dalam mengapresiasi film. mereka juga sangat antusias dalam menonton film-film dalam event kali ini.

ini kali pertama kami berekspresi bersama dan semoga lain kali bisa berkarya bersama kembali.

terima kasih buat teman-teman yang telah mendukung kami.

^_^

Selanjutnya..
 

Event